Aku dan Aksi Nyataku untuk Lingkungan
Oleh :
Nama : Firman Abduroohman
No Hp : 085105618131
Pekerjaan : Surveyor
Asal Kota : Kota Tasikmalaya
Akun IG : manfirman
Replubik Indonesia adalah suatu
negara kepulauan yang berada di garis katulistiwa, indah nya pegunungan dan
cantiknya pantai di setiap pulau nya menambah keelokan tersendiri bagi tempat
ini. Manusia, tumbuhan dan hewan senang tiasa hidup bahagia karena indonesia
menyimpan banyak kekayaan alam yang sangat melimpah. Sumber air di pegunungan
yang begitu jernih mengairi sampai kepelosok negeri, “tongkat” yang di
tancapkan kedalam tanah dapat menjadi buah yang dapat dikonsumsi, juga “batu”
yang hanya dikubur dapat menjadi umbi-umbian yang juga berguna bagi
kelangsungan mahluk hidup. Semua ini kadang tidak dapat dijumpai di negara
lain yang notaben nya kondisi geografis di negara laain tidak se ISTIMEWA
negara ini.
Indonesia dalam hal ini juga memiliki
banyak sekali kekurangan, penyebabnya tidak lain oleh individu tersebut, dalam
hal ini manusia lah yang menjadi aktor penting dalam kerusakan lingkungan,
bayangkan saja dari tahun ketahun kondisi udara di indonesia tingkat
pencemaraan semakin meningkat bahkan yang masih hangat kebakaran hutan di
kalimantan, penyebab dari kebakaran hutan di kalimantan membuat level udara di
daerah tersebut dikategorikan tidak sehat, akibatnya manusia yang bermukim
disana mengidap penyakit pernapasan.
Kebakaran hutan di kalimantan
ternyata disengaja dan tersangkanya sudah di tetapkan oleh POLRI, namun dari
tahun ketahun kasus ini masih terus berlanjut artinya dalang dari maslah ini
masih belum tertangkap, selain kebakaran hutan yang menyebabkan penyakit
pernapasan ada juga bencana banjir yang disebabkan oleh menumpuknya sampah di
saluran air, manusia dengan santai nya membuang sampah ke sungai dan jika
terjadi banjir mereka menjadi lupa ingatan akan perbuatan buruk apa yang mereka
lakukan sehingga menyebabkan banjir, baru-baru ini kemarau panjang melanda dan
terdapat di suatu media menyebutkan bahwa hujan datang dari daerah hulu,
kondisi sungai yang kering mulai dipenuhi air berikut sampah-sampah nya hal
yang miris dalam berita ini sampah berupa kayu dan bambu kering ikut terseret,
jika itu semua disengaja oleh manusia yang membuang kayu dan bambu ke aliran
sungai, harus dipertanyakan bagaimana pola pikir manusia tersebut.
Udara di negara ini “sedang tidak
baik-baik saja” hal yang pertama disebabkan oleh kebakaran hutan dan yang kedua
oleh manusia yang sehari-harinya menggunakan AC, kita semua tau AC mengeluarkan
freon yang berbahaya yang dapat merusak lapisan ozon, selain itu ada fenomena yang
kita kenal sebagai fenomena pemanasan
global (global warming). Gas rumah
kaca mampu menyerap panas dari sinar matahari sehingga panas dari sinar akan
tertahan di bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi meningkat. Produksi gas
rumah kaca dapat berasal dari gas buang kendaraan bermotor, gas buang pabrik,
pembakaran sampah, pemabakaran hutan, pemabakaran lahan gambut. Besarnya
produksi gas yang dihasilkan dari kegiatan tersebut membuat banyaknya gas yang
tertahan di atmosfer dan membuat suhu bumi meningkat, meningkatnya suhu bumi
ini mempengaruhi alam dengan mencairnya es di kutub dan meningkatnya volume air
laut, meningkatnya gas rumah kaca terutama dalam industri dan kendaraan
bermotor dapat menyebabkan polusi berupa asap racun, selain itu produksi gas
rumah kaca seperti SOx mampu memberikan dampak berupa hujan asam. Hujan asama
sangat berbahaya bagi manusia, hewan dan tumbuhan, bagi manusia dapat merusak
kulit dan bagi tumbuhan juga dapat menyebabkan kegagalan panen bagi tumbuhan .
Pantai-pantai di negara ini tidak
semua dapat dinikmati di kampung saya di pantai utara tepatnya di daerah
karawang airnya sangat-sangat mengkhawatirkan, apalagi bulan kemarin terjadi
tumpahan minyak yang disebabkan oleh perusahaan tempat saya harapkan dapat
bekerja disana, selain itu tumpahan minyak kapal juga menjadi salah satu
penyebab air di pantai itu menjadi kuning sangat tidak layak untuk berenang
bahakn di sentuh pun pasti terdapat ribuan bakteri penyakit di dalamnya. Selain
itu banyaknya sampah di bibir pantai yang menambah nilai minus terhadap
pennilaian pantai di daerah karawang ini, saya melihat warga di pesisir pantaai
juga tidak merasa bersalah menyimpah kantung plastik berisi sampah yang
berukuran besar dengan harapan sampah tersebut dapat dibuang kelaut dengan
sendirinya, pesisir pantai yang seharusnya ditanami tembakai mereka alih
fungsikan menjadi tempat pembuangan akhir sampah. Kita semua tau mengurai
sampah plastik memerlukan waktu yang sangat lama apalagi ini dibuangn kesungai
yang didalamnya terdapat ekosistem laut yang sangat beragam.
Bencana longsor juga tidak
ketinggalan dari daftar bencana alama yang disebabkan oleh manusia, saya Firman
Abdurrohman Mahasiswa pecinta alam hampir satu tahun sekali mendaki gunung,
banyak pengalaman yang saya dapat, saya mengetahui bagaimana ekosistem di dalam
hutan juga keadaan hutan sekarang seperti apa. Pantas saja sering terjadi
bencana longosor di negeri ini, hutan lindung yang seharusnya di lindungi
banyak di alih fungsikan, atau bahkan pohon-pohonnya di tebang sehingga daerah
pegunungan yang harusnya menjadi tempat utama resapan air, dan air hujan yang
harusnya diresap oleh pepohon mengalir ke daerah landay berikut tanah yang
dibawa sehingga terjadinya bencana longsor. Maraknya pendaki gunung bukan
berarti gunung makin terjaga, ada juga pendaki yang sengaja membuang samapah di
hutan atau lebih parahnya mereka membakar sampah tersebut, tentunya itu
perbuatan bodoh yang tidak untuk dicontoh.
Apakah aksi nyata yang harus
dilakukan kaum milenials sekarang? Saya sendiri mempunyai terobosan baru untuk
menyelamatkan setidaknya sedikit dari kekacauan di negeri ini, salah satunya memanfaatkan hobby saya sebagai
penggiat pecinta alam yang suka mendaki gunung dengan komitmen setiap pendaki
gunung diwajibkan membawa kantong sampah ketika mendaki ke puncak dan membawa
kembali kantong sampah tersebut dengan berisikan sampah yang mereka temukan di
jalur pendakian, dengan demikian sampah di pegunungan akan berkurang dengan
sendirinya.
Kedepannya ada dua inovasi yang saya
miliki, dengan kerjasama antara pemuda dan PUPR di musim kemarau ini melakukan
revitalisasi sungai dengan memperbaiki dinding sungai, dan revitalisasi aliran
sungan dan juga melakukan pengerukan sungai sehingga sungai menjadi dalam dan
daya tampung sungai semakin meningkat. Dan di daerah pantai mengadakan aksi
giat sosial dimana didalamanya memamnfaatkan masyarakat sekitaran pesisir
pantai untuk membersihkan pantai dari sampah yang berserakan juga meningkatkan
kesadaran masyarakat guna untuk mencintai lingkungan minimal di sekitar
rumahnya sendiri.
Pemuda harapan bangsa harus benar
kerja nyatanya, jika bukan kaum muda yang menyelamatkan lingkungan siapa lagi
yang akan ikut andil dalam hal ini, kebodohan masa lalu tentang perusakan
lingkungan harus kita stop dan kita perbaharui pola pikir dan tingkah lakunya
dan diberikan arahan akan pentingnya menjaga lingkungan, karena apa yang kita
perbuat akan kembali menjadi boomerang kepada diri kita sendiri.